Agathahanny’s Blog

Just another WordPress.com weblog

KAWASAN DAN BIDANG GARAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PENDAHULUAN

            Dalam definisi teknologi pendidikan menurut Association for Educational Communication and Technology (AECT) tahun 1994 menyatakan teknologi pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta penilaian  proses dan sumber untuk belajar. Dari komponen-komponen definisi tersebut memberikan penjelasan dan gambaran tentang apa yang diperbuat dan dipelajari oleh tenaga profesi dalam bidang teknologi pendidikan.

A. Peran Kawasan

Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian adalah 5 kawasan teknologi pendidikan yang harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan timbal balik dari teori dan praktik pembelajaran serta penelitian yang dilakukan untuk melihat kebenaran teori yang ada. Prof. Yusufhadi Miarso dalam bukunya ”Menyemai Benih” tahun 2007, membagi kawasan bidang garapan teknologi pendidikan menjadi 6 bagian yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian.

Ronald L. Jacobs (1988) juga mengusulkan adanya suatu kawasan teknologi kinerja manusia yang mencakup teori dan praktik, dan mengidentifikasi tugas-tugas para praktisi. Berdasarkan kawasan yang diajukan Jacobs, terdapat 3 fungsi, yaitu : fungsi pengelolaan, fungsi pengembangan sistem kinerja dan komponen sistem kerja manusia yang menjadi landasan konseptual untuk melakukan fungsi lain.

B. Hubungan Antar Kawasan

            Setiap kawasan dalam teknologi pendidikan memberikan kontribusi kepada pengembangan teori dan praktik dan sebaliknya teori dan praktik dijadikan pengembangan kawasan. Tiap kawasan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan sebagai suatu kegiatan yang sistematik. Hubungan antar kawasan ini bersifat sinergik, saling melengkapi terlihat pada gambar berikut ini :

 

            Berdasarkan kawasan-kawasan tersebut, maka seorang sarjana teknologi pendidikan dapat berprofesi atau memiliki bidang garapan sebagai :

·              Perancang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi perancangan sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pebelajar.

·              Pengembang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbantuan komputer dan teknologi terpadu lainnya.

·              Pemanfaat/pengguna proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pemnafaatan media pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi dan institusionalisasi model inovasi pendidikan, serta penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.

·              Pengelola proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan aneka sumber belajar, pengelolaan sistem penyampaian, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan.

·              Evaluator/peneliti proses dan sumber relajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi melakukan analisis masalah, pengukuran acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan penelitian kawasan pendidikan.

 C. Deskripsi Kawasan

            Untuk melihat keterkaitan antara teori, praktek dan penelitian berikut akan diuraikan setiap kawasan teknologi pendidikan. Dalam makalah ini, hanya akan dibahas 2 kawasan teknologi pendidikan, yaitu kawasan perancangan dan kawasan pengembangan.

I. Kawasan Desain/Perancangan

            Kawasan desain memiliki asal usul dari gerakan psikologi pembelajaran. Melalui Jim Finn dan Leonard Silvern, pendekatan sistem pembelajaran secara bertahap mulai berkembang menjadi suatu metodologi dan mulai memasukkan gagasan dari psikologi pembelajaran. Demikian juga Gagne dan Briggs pada tahun 1960an telah menggabungkan keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang membuat konsep pembelajaran menjadi hidup.

            Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat mikro seperti program dan kurukulum; dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul.

            Kawasan desain meliputi studi mengenai desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik pemelajar.

·              Desain Sistem Pembelajaran (DSP)

Adalah prosedur teroganisasi yang meliputi langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan penilaian pembelajaran. Dalam istilah yang sederhana, penganalisaan adalah proses perumusasn apa yang akan dipelajari; perancangan adalah proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya; pengembangan, adalah proses penulisan dan pembuatan bahan pembelajaran; pengaplikasian adalah pemanfaatan bahan dan stategi pembelajaran; dan penilaian adalah proses penentuan ketepatan pembelajaran. Semua proses ini harus tuntas agar dapat berfungsi sebagai alat kontrol.

·              Desain Pesan

Meliputi perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan (Grabowski, 1991) yang mengandung prinsip perhatian, persepsi dan daya serap agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima. Menurut Flemming dan Levi (1993), pesan dibatasi sebagai pola isyarat/simbol yang memodifikasi perilaku kognitif, psikomotorik dan afektif. Karakteristik desain harus spesifik terhadap medianya dan tugas belajarnya.

·              Strategi Pembelajaran

Adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran. Strategi pembelajaran meliputi situasi belajar seperti belajar induktif serta komponen proses belajar mengajar seperti motivasi dan elaborasi (Reigeluth, 1978). Lingkup strategi pembelajaran menggunakan penelitian motivasi untuk menentukan desain komponen pembelajaran. Reigeluth (1983 dalam Seels dan Richey (1994) membagi strategi pembelajaran menjadi 2 variabel strategi :

1.      Variabel strategi mikro: mengorganisasikan pembelajaran dalam suatu gagasan tnggal seperti definisi, contoh, latihan dan bentuk sajian lain.

2.      Variabel strategi makro: mengorganisasikan pembelajaran yang berhubungan dengan lebih dari satu gagasan, seperti mengurutkan, membuat sintesis, membuat ringkasan gagasan yang diajarkan.

·              Karakteristik Pemelajar

Adalah segi-segi latar belakang pemelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya. Lingkup strategi pembelajaran menggunakan penelitian motivasi untuk mengidentifikasi variabel yang harus diperhitungkan dan bagaimana caranya hal tersebut dapat diperhitungkan. Oleh sebab itu, karakteristik pemelajar mempengaruhi komponen belajar yang diteliti dalam lingkup strategi pembelajaran. Karakteristik pemelajar tidak hanya berinteraksi dengan strategi pembelajaran juga dengan situasi atau  konteks dan isi (Bloom, 1976).

2. Kawasan Pengembangan

            Kawasan pengembangan ini berakar pada produksi media. Diawali dengan perkembangan buku teks dan alat bantu pembelajaran non proyeksi sampai munculnya media film yang merupakan tonggak perkembangan era audiovisual ke era teknologi pembelajaran modern.

            Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Kawasan pengembangan dapat dijelaskan dengan adanya pesan yang didorong oleh isi, strategi pembelajaran yang didorong oleh teori dan manifestasi fisik dari teknologi berupa perangkat keras, perangkat lunak dan bahan pembelajaran.

Kawasan pengembangan diorganisasikan dalam 4 kategori : teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berasaskan komputer dan teknologi terpadu.

·              Teknologi Cetak

Adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku dan bahan visual, terutama melalui proses mekanis dan fotografis. Teknologi ini adalah dasar untuk pengembangan dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pelajaran lain. Hasil teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam penampilan komputer adalah contoh penggunaan teknologi komputer untuk produksi. Apabila teks tersebut dicetak dalam bentuk cetakan, inilah yang merupakan teknologi cetak. Berikut karakteristik dari teknologi cetak/visual :

1.      Teks dibaca secara linier, sedang visual direkam menurut ruang.

2.      Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah.

3.      Keduanya berbentuk visual statis.

4.      Pengembangannya sangat bergantung pada prinsip linguistik dan persepsi visual.

5.      Keduanya berpusat pada pemelajar.

6.      Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.

·              Teknologi Audiovisual

Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan audio (melalui pendengaran) dan visual (melalui penglihatan). Peralatan audiovisual memungkinkan pemroyeksian gambar hidup, pemutaran suara dan penayangan visual yang berukuran besar seperti film, film bingkai dan transparansi. Televisi merupakan teknologi unik yang menjembatani teknologi audiovisual ke teknologi komputer dan terpadu. Karakteristik teknologi audiovisual sebagai berikut:

1.      Bersifat linier.

2.      Menampilkan visual yang dinamis.

3.      Digunakan menurut cara yang sebelumnya telah ditentukan oleh desainer/pengembangnya.

4.      Cenderung berupa bentuk representasi fisik dari gagasan yang riil dan abstrak.

5.      Dikembangkan berdasarkan prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif.

6.      Sering berpusat pada guru, kurang interaktif dengan pemelajar.

·              Teknologi Berbasis Komputer

Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Teknologi ini berbeda dengan teknologi lain karena menyimpan informasi secara elektronis dalam bentuk digital bukan sebagai bahan cetak/visual dan ditampilkan melalui tayangan di layar monitor. Beberapa jenis aplikasi komputer biasanya disebut Computer Based Instruction (CBI), Computer Assisted Instruction (CAI), atau Computer Managed Instruction (CMI). Pengaplikasiannya dapat bersifat tutorial, dimana pembelajaran utama diberikan: latihan dan perulangan untuk mengembangkan kefasihan dalam bahan yang telah dipelajari, permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan menggunakan pengethauan yang baru dipelajari, dan sumber data yang memungkinkan pemelajar mengakses sendiri. Teknologi komputer baik perangkat lunak maupun keras memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.      Digunakan secara acak disamping secara linier.

2.      Dapat digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut cara yang dirancang desainer/pengembang.

3.      Gagasan diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata, simbol dan grafis.

4.      Belajar dapat berpusat pada pemelajar dengan tingkat interaksi yang tinggi.

·              Teknologi Terpadu

Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Komponen perangkat keras dari sistem terpadu dapat terdiri dari komputer dengan memori besar yang dapat mengakses secara acak, memiliki internal hard drive, dan sebuah monitor beresolusi tinggi. Peralatan pelengkapnya mencakup alat pemutar video, alat penayangan tambahan, perangkat keras jaringan (networking), dan sistem audio. Sedang perangkat lunaknya berupa disket video, compact disk, program jaringan, serta informasi digital. Kesemuanya dijalankan dan dikendalikan dalam suatu program belajar hymermedia menggunakan sistem authoring seperti hypercard atau toolbook. Pembelajaran dengan teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1.      Digunakan secara acak disamping secara linier.

2.      Dapat digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut cara yang dirancang desainer/pengembang.

3.      Gagasan diungkapkan secara realistik dalam konteks pengalaman pemelajar, relevan dengan kondisi pemelajar dan dibawah kendali pemelajar.

4.      Belajar dapat berpusat pada pemelajar dengan tingkat interaksi yang tinggi.

5.      Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran.

6.      Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga pengethauan terbentuk pada saat digunakan.

7.      Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dari banyak sumber.

 

            

DAFTAR PUSTAKA

Barbara B. Seels & Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran, Unit Penerbitan Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 1994

Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta, 2004

November 28, 2008 - Posted by | Uncategorized

1 Komentar »

  1. numpang baca….

    Komentar oleh tri | Mei 5, 2009 | Balas


Tinggalkan komentar